Zaman sekarang, seseorang sebegitu mudahnya merusak reputasi orang lain mengguna media sosial.
Coba bayangkan, satu unggahan di jejaring sosial Facebook, misalnya, bisa membuat orang lain mengetahui aib dan keburukan Anda. Pengalaman seperti ini dialami oleh seorang netizen pengguna akun Facebook bernama Aida Ismail. Dalam unggahan di Facebook, Aida pun mengisahkan ancaman yang diterimanya tersebut.
"Ceritanya dimulai saat saya menggunakan aplikasi kencan Tinder. Saya melihat profil seorang pria yang menyediakan layanan pijat, termasuk pijat tantra," tulis Aida Ismail, Merasa penasaran, Aida pun mencoba untuk menyapa pria misterius tersebut melalui Tinder.
"Gara-gara penasaran, saya arahkan ke pria tersebut, ternyata kita cocok. Kemudian, saya mengajukan pertanyaan acak seperti, 'apa kabarmu?' dan 'apa yang kamu lakukan dengan hidupmu?'," kata Aida. Namun, Aida menegaskan dirinya tidak ingin menggunakan layanan pijat yang ditawarkan. "Saya tegaskan bahwa saya sama sekali tidak tertarik untuk menggunakan layanan pijatnya, saya menjelaskan kepadanya," ujar Aida.
Saat itu, aplikasi Tinder mengalami masalah. Pembicaraan keduanya pun dilanjutkan melalui aplikasi pesan WhatsApp. "Saya juga mengatakan, jika ingin menggunakan layanannya, saya akan menelepon. Tapi saya tidak pernah menjanjikan kapan atau benar-benar menginginkan layanan pijat itu," terang Aida. Menurut Aida, pria tersebut salah kaprah dengan keramahtamahannya menyapa dan berpikir dirinya menjanjikan sesuatu. Lalu, mereka pun berhenti berhubungan satu sama lain dalam beberapa waktu.
Kehidupan Aida pun bergulir normal, hingga suatu hari pria tersebut kembali mengirimkan pesan kepadanya "Dia bertanya kembali, apakah saya masih ingin layanan pijatnya. Saya menolak. Siapa nyana, pria itu marah. Dia mulai mengancam akan merusak reputasi saya," ujar Aida. Sebuah hal mengejutkan terungkap.
Aida takut karena pria tersebut ternyata ingin memberikan dirinya lebih dari sekadar layanan pijat.
Pria itu ingin berhubungan seks dengan Aida. Beberapa bulan berselang, pria tersebut kembali mengirimkan pesan kepada Aida. "Dia bilang saya masih berutang kepada. Saya bilang saya bahkan akan memberikan uang kepadanya jika ingin, tapi dia bilang tidak. Dia cuma mau berhubungan seks dan mempermalukan terus," kata Aida.
Pria tersebut mengaku pernah melakukan hal serupa terhadap seorang pengacara perempuan, dan mengaku akan menaklukkan Aida juga. Aida mengaku takut dan hanya ingin hidup damai, sebab pria itu mengancam bakal merusak reputasinya di universitas tempatnya menimba ilmu. "Saya takut, tapi saya mencoba berpikir rasional. Saya tidak ingin diperkosa. Saya juga enggan pria lain merasakan yang saya rasakan. Saya ingin semuanya kelar," ujar Aida. Aida pun melaporkan ancaman tersebur ke kantor polisi.