Selasa (4/7/2017), Komisi V DPR yang dipimpin oleh Fary Djemi Francis berkunjung ke Kantor SAR Semarang guna menggali data kecelakaan helikopter Basarnas yang jatuh di Bukit Muntung, Temanggung. Wakil Ketua Komisi V DPR RI Michael Wattimena menilai, tidak ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan terjadinya insiden ini.
Entah itu cuaca, sumber daya manusia, ataupun kondisi helikopter yang membawa 4 kru dan 4 regu penyelamat, semuanya dianggap sempurna. Pasalnya, helikopter ini masih relatif sangat baru, bahkan belum mencapai 600 jam terbang.
“Dari sisi cuaca itu juga sangat mendukung karena laporan dari BMKG, tidak melihat ada sebuah kecenderungan terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi menganggu penerbangan helikopter tersebut. Termasuk adanya semacam pemberian izin untuk dapat melakukan penerbangan ke Dieng,” jelas Michael.
Meskipun dianggap tidak ada celah yang menyebabkan jatuhnya helikopter tersebut, Michael menjelaskan, bahwa cuaca pegunungan terkadang sulit untuk diprediksi.
“Kami melihat jalur penerbangan ke Dieng untuk penerbangan ke daerah pegunungan ini memang memiliki kondisi ekstrem, salah satunya cuaca. Kadang bisa juga tiba-tiba muncul cuaca yang tidak bisa diidentifikasi sebelumnya. Inilah yang menjadi fenomena manakala kalau terjadi penerbangan ke wilayah pegunungan,” jelas Michael.
Mengambil pelajaran dari musibah ini, Michael dan anggota Komisi berkomitmen untuk meningkatkan anggaran untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.