Benci Suku Kafir Tapi Minta Pendukung Suku Kafir



Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini sepertinya memang bisa didaulat sebagai partai bermuka dua, alias munafik. Kelompok mereka gencar menggempur Ahok dengan isu primordialisme. Masjid mereka kuasai, mulai dari masjid sekolah, kampus, perumahan, sampai kampung. Dai dan khotib nya sengaja dicarikan kontrakan dekat masjid, agar tiap selesai sholat 5 waktu bisa memberi kultum, dan lagi-lagi kultum nya masuk ke ranah politik. Saat ceramah dan khutbah masjid yang durasinya lebih panjang juga tak lupa dimanfaatkan. Jadi memang benar kata Gus Mus yang menyindir kelakuan ‘ajaib’mereka ini : “Gusti Allah kok diajak kampanye?

Kemunafikan ini terkuak, ketika Anies-Sandy mendatangi DPP Perindo, mereka minta dukungan Hary Tanoesoedibjo, padahal sebelumnya PKS yang mengusung Anies-Sandy sangat galak pada pengusaha etnis Tionghoa ini. Saat itu Hary Tanoe mendatangi beberapa pesantren untuk memberi sumbangan dari yayasannya miliknya, Yayaan Peduli Pesantren (YPP). Salah satu pesantren yang didatangi adalah Nahdlatul Wathan di NTB dan Al Falah di Kalimantan Selatan. Sebelumnya Hary Tanoe juga pernah mendatangi pesantren milik Kyai Said Aqil, At Tsaqofah yang terletak di Ciganjur, Jakarta. Tapi kedatangannya tidak ada muatan politis sama sekali, dia hanya berbagi ilmu dan pengalaman



Namun para munafikun ini memblow-up berita. Mereka melancarkan fitnah kejam bahwa Kyai Said memberi dukungan pada Hary Tanoe dan menulis berita bahwa beliau telah menjual NU dan Pesantren untuk mendukung pendiri Partai Perindo ini. Mereka lalu membuat opini seolah-oleh para Kyai NU saling serang, ada yang setuju dan tidak dengan tindakan ketuanya, dan bahkan disalah satu media Voa-Islam ditulis bahwa Kyai Said disidang kyai NU se Jawa Timur. Orang-orang berpaham Wahabi ini kemudian bereaksi keras untuk menolak sumbangan dana pesantren (YPP) milik Hary Tanoe dan menilai bahwa Kyai Said harus diadili.

Lihatlah, mereka menolak si Kafir yang mendatangi pesantren, tapi dihari itu, mereka mengemis dengan mendatangi DPP Perindo tanggal 14 November. Ingat, bukan didatangi, tapi mendatangi. Apa itu artinya? Mereka yang minta dukungan bukan yang ditawari dukungan.

PKS memang menjilati ludah sendiri. Mereka mati-matian menolak Ahok, tapi malah mendekat pada orang yang jelas non Muslim dan haus kekuasaan, Hary Tanoe.  Mereka menolok-olok Ahok karena dikhawatirkan tidak akan membela kepentingan umat Islam dan Jakarta ditangannya hanya berpihak pada cukong-cukong China saja. Partai yang petingginya doyan poligami ini seolah menutup mata bahwa di bawah pemerintahan Ahoklah justru orang Islam mendapat hak nya. Dia membagun masjid dan memberi hadiah para marbot umroh, orang-orang selama ini tidak pernah dihiraukan jasanya.

Sudah paham kan, jika partai yang mengaku Islam ini orang-orangnya senang uang, tapi sering berpura-pura jaga kesalehan. Pemimpinnya disebut-sebut ‘Ustadz’, tapi nilep uang rakyat dan sekarang mereka melakukannya lagi, teriak kafir tapi minta perlindungan dari orang kafir.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Entri yang Diunggulkan

PANDUAN CARA INSTALKAN APLIKASI RAJABAKARAT DI ANDROID