Selamet Adi Saputra (24) hanya tertunduk lesu, mengenang pesta miras yang berujung tewasnya Hendra Bayu (24) tetangganya, di Perkebunan Kalibendo, Kecamatan Glagah Banyuwangi.
Saat itu, warga Lingkungan Porong, Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, ini pesta miras jenis arak oplosan bersama dengan keempat rekannya.
"Waktu itu memang kita minum arak oplosan. Kita berlima, Hendra Bayu, Saya dan teman namanya Ferry. Sementara ada dua cewek tapi tidak ikut minum," ungkapnya kepada detikcom, saat ditemui di rumahnya, Minggu (22/4/2018).
Selamet Adi Saputra atau biasa dipanggil Selamet, adalah salah satu korban yang selamat pasca pesta miras jenis arak oplosan yang memakan korban 8 orang di Banyuwangi. Selama tiga hari, Selamet bersama dengan rekannya, Ferry, dirawat di sebuah klinik di Banyuwangi.
Menurutnya, miras oplosan yang diminum itu adalah arak yang dicampur dengan minuman bersoda sebanyak tiga botol yang dihabiskan bersama teman-temannya tersebut.
"Rasanya ya panas saat diminum. Habis itu saya merasa pusing mual-mual selama dua hari. Kemudian saya langsung dibawa ke klinik," tambahnya.
Akibat minum arak oplosan itu, semalam tiga hari tiga malam mereka dirawat di klinik. Selamet tak sendiri, ada rekannya yang lain dibawa juga di klinik tersebut. Sementara Hendra Bayu, langsung dibawa je RSUD Blambangan Banyuwangi.
"Kata dokter saya keracunan arak oplosan itu. Kena lambungnya," tambahnya.
Diakui Selamet, saat ini kondisinya sudah mulai pulih. Hanya saat dirawat di klinik tersebut dirinya merasa pusing dan mual. "Sudah mulai tidak pusing lagi. Saya berbicara fakta, tidak ada yang saya tutup-tutupi," pungkasnya.
Sebelumnya, Polres Banyuwangi menangkap Soleh (46), warga Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri Banyuwangi. Diduga, Soleh merupakan penjual miras oplosan jenis arak Bali yang menyebabkan kematian 8 orang selama bulan April 2018.
Penangkapan tersangka ini, setelah adanya penyelidikan kepolisian atas kematian Supongo, warga Banyuwangi yang meninggal setelah menenggak miras oplosan bersama dengan Eko Budianto dan Slamet Hadi. Kedua orang yang selamat dari pesta miras ini kemudian dikorek keterangannya.
Data yang diterima detikcom, beberapa orang yang meninggal antara lain S (42), warga Glagah, mengembuskan nafas terakhirnya, Minggu (15/4). Kemudian AR (23), warga Jalan Raung Kelurahan Singotrunan Kecamatan Kota, meninggal Senin (16/4). Setelah itu disusul dengan HB (24) warga RT 01/ RW 02 Kelurahan Boyolangu Kecamatan Giri Selasa (17/4). Dan A (25) warga Jalan KH Wahid Hasyim 30 RT 02/ RW 02 Banyuwangi, meninggal, Rabu (18/4) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Sementara ada lagi S (44) warga Lingkungan Gaplek RT 02/ RW 01 Kelurahan Bakungan Kecamatan Glagah, yang dimakamkan Selasa (17/4), serta SH (35) , warga Kelurahan Temenggungan Kecamatan Kota, dimakamkan di pemakaman Lingkungan Kalilo, Rabu (18/4). Budianto, warga lingkungan Papring, Kalipuro juga meninggal setelah dirawat di RSUD Blambangan Banyuwangi. Sementara data dari kepolisian, Supongo juga menghembuskan nafas terakhirnya akibat miras oplosan.
Sementara itu, terkait kematian beberapa orang yang meninggal dunia di RSUD Blambangan Banyuwangi, polisi masih belum memastikan korban akibat minuman miras oplosan yang dibeli dari Soleh.
Dari penangkapan Soleh, polisi menerapkan Pasal 142 tentang UU pangan junto 204 ayat 1 KUHP. "Ancaman hukuman 15 tahun penjara," tambahnya.