Teori Bumi Datar Viral di Medsos Mau Kritis Malah Bingung Sendiri



Teori Bumi Datar menjadi populer setelah viral diperbincangkan di media sosial. Teori ini termasuk populer di kalangan kaum muda. Kok bisa?

"Kenapa temen-temen ini kok jadi percaya, kalau saya lihat narasinya, terutama yang anak muda pengguna medsos seolah mereka mencari kebenaran versi mereka sendiri. Entah kritis atau sok kritis untuk mempertanyakan segala sesuatunya dalam konteks sekarang dilihat bagaimana ada gerakan untuk kemudian mencoba tidak begitu saja percaya pada segala sesatu yang diberikan," kata pengamat media sosial Enda Nasution, saat dihubungi, Jumat (28/7/2017). 



Enda menyebut keberadaan teori konspirasi menjadi pemantik warga untuk mempertanyakan suatu peristiwa atau kasus. Sama halnya dengan keberadaan teori Bumi Datar ini. Enda tak sepakat jika sikap itu digunakan untuk membantah ilmu pengetahuan alam yang jelas-jelas sudah ada eksperimennya. 

"Misal politik pemerintah bilang A, jangan percaya aja, ini ada konspirasi nih kamu dibohongin kalau begitu. Konteks seperti itu pemikiran kritis oke. Kemudian itu sama, kita jangan nurut gitu aja sama orang tua, ada sebuah pemikiran yang menentang hegemoni, jadi otoritas secara keseluruhan, misal pemerintah, sekolah, guru terus kemudian tokoh ulama jangan percaya tokoh A percaya B," kata dia.

"Yang agak lucu ketika kita masuk ke science itu ada batasnya bisa diukur dan dibuktikan, bisa dibuktikan berulang kali. Metodologi ilmiah kalau ekspresimen A hasilnya B," kata Enda. 

Enda mengatakan salah satu yang menjadi penyebab munculnya teori ini adalah kemudahan mendapat informasi dari internet tanpa adanya filter. Sehingga ketika mendapat informasi yang tidak presisi kemudian terus mengaitkan-ngaitkan dengan sumber lain.


"Kehadiran informasi yang sangat banjir informasi ini membuat orang banyak bingung, gundah, sehingga suka bingung apa yang bisa saya pegang, kebenaran berganti-ganti akhirnya lari ke agama, mencari referensi di situ. Sayangnya sebagian besar ilmu agamanya belum sampai memaknai ilmu-ilmu Al Quran, diambil literalnya aja," ucapnya. 

"Padahal banyak juga kita butuh mereka yang belajar Al Quran lebih lama, karena agama atau Al Quran tidak bisa ditafsirkan begitu saja butuh orang yang ilmu tinggi. Sekarang seolah-olah itu jadi ustaz setelah ngirim ayat di WA (Whatsapp), akhirnya jadi ustaz jadi-jadian. Ada kegundahan masyarakat umum untuk mencari kebenaran, seringkali dipergunakan orang untuk disalahgunakan mencari referensi," ucap Enda.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Entri yang Diunggulkan

PANDUAN CARA INSTALKAN APLIKASI RAJABAKARAT DI ANDROID