Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin memastikan lawatan menlu negaranya Sergey Lavrov ke Jakarta tidak hanya akan bertemu sejumlah pejabat penting pemerintahan. Selain itu, Lavrov direncanakan meresmikan misi permanen Rusia untuk ASEAN. Pembukaan tersebut menandakan komitmen Rusia untuk memperkuat hubungan dengan asosiasi negara-negara Asia Tenggara tersebut.
"Satu lagi poin penting, ada juga inaugurasi dari pembukaan misi permanen Rusia untuk ASEAN," ucap Galuzin di Jakarta, Senin (24/7/2017).
Terkait lawatan pertemuan antar Menlu Retno dan Lavrov, Galuzin belum bisa memastikan ada beberapa kerjasama yang akan disepakati.
"Kami sedang mengerjakan itu. Kami harap ada dokumen yang disepakati," papar Galuzin.
ASEAN dan Rusia sendiri memulai hubungan informal dialog sejak 1991. Hubungan tersebut pun meningkat pada 1996 ketika kedua pihak sepakat menjalin hubungan formal kerjasama kemitraan.
Kerja sama kemitraan ASEAN-Rusia terus diperkuat yang ditandai dengan pelaksanaan KTT pertama ASEAN-Rusia pada 2005 di Kuala Lumpur. Pertemuan tersebut menghasilkan, Joint Declaration of the Heads of State/Government of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Head of State of the Russian Federation on Progressive and Comprehensive Partnership.
Dilansir dari situs kemlu.go.id hubungan kerja sama kemitraan tersebut semakin ditingkatkan melalui penyelenggaraan KTT ke-2 ASEAN-Rusia pada 2010 di Hanoi, Vietnam. Pada 2016 lalu, untuk mempertingati 20 tahun terbina hubungan tersebut diadakan KTT Peringatan ASEAN-Rusia di Sochi. Pada KTT tersebut dihasilkan tiga dokumen penting demi memperat hubungan kedua pihak. Dokumen tersebut adalah Sochi Declaration, Comprehensive Plan dan Report Rusia-ASEAN.