Penerbangan jemaah haji dialihkan dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Bandara Soekarno-Hatta. Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, pengalihan penerbangan itu sudah sesuai prosedur.
"Iya, sudah (sesuai prosedur)," kata Budi di Kantor Kemenko Maritim, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2017).
Menhub juga menegaskan bahwa tak ada kendala SDM di Bandara Soekarno-Hatta terkait bertambahnya aktivitas penerbangan di sana. Dia menambahkan saat dirinya masih menjadi Dirut PT Angkasa Pura II, pergerakan penerbangan memang sudah akan ditambah.
"Sebenarnya ada suatu penjelasan yang ingin saya sampaikan, pergerakan itu tidak melebihi. Bahkan kurang dari standar yang diperoleh. Jadi saya jelaskan kronologinya, bahwasanya Soekarno-Hatta sejak zaman saya akan dinaikkan jadi 120 pergerakan. Tapi itu dalam tiga hingga empat tahun. 120 pergerakan itu bisa dilaksanakan apabila beberapa asumsi dilakukan, seperti exit rapid taxi way atau pembuatan overlay, pembuatan east cross way, pembuatan runway ketiga, itu bisa jadi 120 pergerakan," tutur Budi.
Dengan dipindahnya penerbangan yang mengangkut jemaah haji ke Soekarno-Hatta, bandara itu hanya ketambahan 4 penerbangan saja. Sehingga tak membuat aktivitas bandara melebihi kapasitasnya.
Mengenai isu penolakan dari pihak ATC, Budi juga mengklarifikasinya. Menurut dia ada permasalahan internal di ATC, tetapi semua terkendali.
"ATC-nya itu yang ngeluh yang minta gajinya dinaikkan. Itu persoalannya antara mereka lah. Coba lihat pernyataannya ada ATC Jakarta dan ATC pusat. Nah ATC pusat yang komplain. Karena minta naik gaji, sementara ATC pusat ya jangan gitu dong. Masa mau naik gaji sendiri. Jadi saya merasa ATC sudah bisa melaksanakan dengan baik," ungkap Budi Karya.