Ada logam-logam tajam di perut Hendro Wijatmoko (30), warga Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Panarukan, Situbondo. Hal tersebut tanpak dari hasil rontgen. Saat ini, Hendro dirawat di RSD dr Soebandi, Jember. Ia dirujuk dari RSUD Abdoer Rahem, Situbondo. RSD dr Soebandi pertama kali menangani kasus seperti ini.
Menurut Kepala Humas RSD dr Soebandi, dr Jusina Evy Tyaswati SpKJ, hal yang menjadi perhatian pihak rumah sakit saat ini adalah potensi usus pecah.
"Diamati dan diukur lingkar perutnya supaya bisa diketahui apabila ada peningkatan lebar pinggang pasien. Apabila ada peningkatan mendadak, bisa segera dilakukan tindakan dan bisa mencegah pecahnya usus dan infeksinya rongga perut dan organ-organ dalam perut," terangnya, saat dihubungi, Sabtu (8/7/2017).
Secara medis, usus harus bergerak. Karena ada benda tajam di dalamnya, pergerakan pada usus memungkinkan adanya pergeseran yang menimbulkan luka. Masalahnya, terang Evy, logam tajam di dalam usus Hendro beberapa sudah saling bertumpukan. Andai jumlah logam tajam itu masih jarang, kemungkinan usus pecah tidak akan terjadi.
Saat ditanya tentang kemungkinan tindakan operasi bagi Hendro, Evy menjawab, belum bisa ditentukan. "Kecuali pecah (usus) atau infeksi (organ dalam perut lain)," terangnya. Sementara tindakan medis lain, seperti endoskopi, sudah tidak bermanfaat jika dilakukan. Soalnya, tindakan itu hanya melihat benda-benda asing sampai pada lambung. Sementara paku payung dalam perut Hendro sudah berada di bawah lambung.