Sejumlah ibu rumah tangga di Kabupaten Demak diajak menjadi pemilih yang cerdas dalam Pilgub Jawa Tengah 2018. Selain itu, ibu rumah tangga tersebut diminta berani menolak politik uang.
Kegiatan yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak tersebut bekerja sama dengan Komunitas Rumah Kita (Koruki) Desa Karangsari, Kecamatan Karangtengah, Demak.
Selama sekitar dua jam, ibu-ibu diberi materi wacana demokrasi dan kesadaran turut serta membangun demokrasi.
Komisioner KPU Kabupaten Demak, Hastin Asih menuturkan bahwa kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesadaran bagi kalangan ibu untuk terlibat dalam pesta demokrasi dengan menjadi pemilih yang partisipatif.
"Jangan asal pilih. Jadilah pemilih cerdas. Cermati dulu sebelum memilih. Jangan sampai "memilih kucing dalam karung," ujarnya usai kegiatan kepada detikcom, Rabu (11/4/2018)
Puluhan ibu rumah tangga yang hadir juga memiliki profesi yang beragam. Di antaranya, Guru PAUD, Guru SD hingga manula. Sebelum sosialisasi, acara diawali dengan pembacaan tahlil dan doa bersama.
Hastin menambahkan, sebagai pemilih yang cerdas, masyarakat hendaknya berani menolak segala bentuk politik uang. Jangan mudah tergoda oleh iming iming "sodakoh politik" berapapun nominal yang diberikan oleh tim sukses pasangan calon.
"Jangan tergiur iming-iming di awal, nanti kita menyesal di kemudian hari. Uang Rp 10.000, buat beli kerupuk sehari habis. Mari jadi pemilih cerdas, pilih pemimpin yang amanah, jangan memilih karena embel-embel uang," paparnya.
Ketua Koruki, Kusfitria Martyasih menambahkan, dengan adanya acara sosialisasi ini, kaum Ibu bisa lebih mengenali pasangan calon dan mengetahui visi misinya, sehingga pada saat pemungutan suara nanti, tidak asal mencoblos.
"Biasanya, emak-emak nyoblosnya cari yang ganteng atau ada uangnya. Jangan matre, asal ada uang main coblos saja.
Nah, adanya sosialisasi ini, diharapkan bisa membuka hati dan nurani mereka untuk memilih pemimpin yang baik," ujarnya.
