Setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) tutup karena tidak ada kesepakatan soal anggaran, senat terus melakukan negosiasi. Namun, negosiasi itu masih buntu.
Partai Demokrat berkukuh pada permintaan mereka yaitu agar rencana anggaran juga mencakup anggaran untuk program perlindungan 700 ribu imigran ilegal yang terancam dideportasi di bawah pemerintahan Trump. Di sisi lain, Partai Republik mengatakan mereka tidak akan bernegosiasi soal masalah imigrasi hingga Partai Demokrat memberikan hak suara yang dibutuhkan agar pemerintahan kembali dibuka.
"Presiden tidak akan bernegosiasi soal reformasi imigrasi hingga Partai Demokrat berhenti main-main dan membuka pemerintahan," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders.
Ketua Minoritas Senat AS Chuck Schumer dari Partai Demokrat menyebut Trump sebagai mitra negosiasi yang tidak dapat dipercaya. Schumer mengungkap bahwa negosiasi sebenarnya sempat beberapa kali hampir mencapai kata setuju namun Trump kembali mundur.
"Bernegosiasi dengan Trump itu seperti bernegosiasi dengan Jell-O," katanya.
Schumer sempat bertemu dengan Trump selama 90 menit pada Jumat (19/1). "Mustahil untuk bernegosiasi dengan pihak yang selalu pindah-pindah," tambahnya.
Negosiasi dilakukan saat rapat akhir pekan yang sebenarnya jarang dilakukan senat. Hingga Sabtu (20/1) malam waktu setempat, Partai Demokrat dan Republik tidak mencapai kesepakatan dan pembahasan akan dilanjutkan di hari Minggu.
Senat akan voting pada Senin (22/1) terkait anggaran ini, kecuali bila Demokrat mencapai kata sepakat lebih cepat.
Selama pemerintahan AS ditutup, para pegawai pemerintahan diminta untuk tinggal di rumah atau bekerja tanpa dibayar hingga pendanaan disetujui. Beberapa lokasi wisata, salah satunya Patung Liberty, untuk sementara tutup.