Seorang pedagang komestik dan perhiasan yang menjajakan dagangannya secara daring (online) dan kerap melakukan siaran langsung (live) facebook atau video call dengan pelanggannya menjadi sasaran perampokan.
Diduga Mohd Irfan Abdullah (26) menjadi sasaran perampokan karena sering melakukan siaran langsung (live) facebook sambil memamerkan tumpukan uang serta emas perhiasan saat menjajakan dagangannya.
Korban dirampok kawanan bersenjata api berjumlah tiga orang, di tokonya, Banggol Kulim, Rantau Panjang, Kelantan, Malaysia, Jumat (26/1/2018) malam sekitar pukul 23.00 waktu Malaysia.
Kaki korban ditembak dan kawanan perampok mengambil barang dagangan senilai 150 ribu Ringgit (setara Rp 516 juta) dan uang tunai 8.000 Ringgit (setara Rp 27 juta).
Mohd Irfan akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II untuk mendapatkan perawatan.
Kepala Polisi Daerah Pasir Mas, Asisten Komisioner Abdullah Mohammad Piah, mengatakan anggotanya terpaksa membongkar pintu jeruji yang dikunci pelaku.
"Berdasarkan CCTV, kejadian itu didalangi tiga lelaki bertopeng yang menaiki motor berwarna putih.
"Korban ditembak di betis dan kami menemukan proyektil peluru 9 mm di tempat kejadian. Kami percaya korban ditembak selepas disiksa kawanan perampok," katanya seperti dikutip dari berita harian, Sabtu (27/1/2018).
Abdullah mengatakan korban menjalankan bisnis secara online menjual kosmetik, perhiasan dan pakaian, selain aktif membuat 'live' di laman sosial, Facebook.
Abang ipar korban Nordin Kadir (51), berkata adik iparnya sempat menghubungi istrinya, Zuraida (41), setelah korban ditembak kawanan perampok.
"Sebelum kejadian kami makan bersama-sama sebelum Mohd Irfan kembali ke kedai bersendirian.
"Mohd Irfan aktif menjual baju, perhiasan dan kosmetik secara online dan pindah ke toko baru di situ, lebih setahun lalu.
"Adik ipar saya juga sering membuat 'live' video di Facebook untuk memasarkan barang jualannya," katanya.
