Satu unit ambulans tiba-tiba nyelonong di Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk. Insiden itu membuat penerbangan maskapai Wings Air tujuan Ujung Pandang mengalami keterlambatan hampir 2 jam. Kepala Bandara Syukuran Aminuddin Amir Yuyus Yudana menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Penumpang yang diketahui bernama Nuraiya Tansa itu masih menunggu persetujuan dari petugas karantina kesehatan bandara.
"Sebenarnya petugas check in counter sudah keburu close, memang agak telat sih petugas karantina kesehatannya. Karena maklum saja petugas lagi on the way itu pesawat keburu close (gate)," kata Yuyus saat berbincang, Rabu (28/6/2017).
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (28/6) sekitar pukul 05.35 Wita. Petugas konter check in sudah menghubungi petugas karantina kesehatan. Sedangkan pada pukul 05.56 Wita, pesawat itu sudah menyalakan mesin dan menutup pintu, padahal petugas karantina kesehatan baru tiba di konter check in.
Yuyus mengatakan penumpang tersebut sudah membawa surat keterangan sakit, hanya belum disahkan pihak karantina kesehatan bandara. Saat menunggu petugas karantina tiba di konter check in, pesawat sudah bersiap berangkat.
"Dia bawa suratnya itu, belum diklarifikasi petugas karantina. Setelah diklarifikasi dengan tulisan tangan sudah cukup karena terburu-buru," ucap Yuyus. Kemudian, sekitar pukul 06.05 Wita, rombongan pengantar Nuraiya masuk ke apron. Pilot maskapai Wings Air dengan nomor penerbangan WON 1221 sempat komplain ke ATC.
"Sekitar pukul 06.05 Wita sudah ada rombongan pengantar pasien masuk ke apron dan pilot komplain ke tower. Terjadi delay lebih-kurang 2 jam," ucapnya.
Yuyus menyebut Nuraiya, yang hendak berangkat berobat di Ujung Pandang, ditemani pengantar. Dia menduga pengantarnya merupakan petugas kesehatan.
"Dia mau berobat, justru mungkin karena ditemenin petugas kesehatan karena prosedur harus begitu," ujarnya.
Yuyus menyebut, setelah mendapat keterangan dari petugas karantina kesehatan bandara, Nuraiya diizinkan masuk ke pesawat. Petugas keamanan bandara kemudian mengamankan belasan pengantar dan mensterilkan area apron.
"Setelah ada klarifikasi clean dari petugas karantina kesehatan baru dibolehkan masuk, cuma ini mungkin pesawat sudah close kemungkinan (pengantar di area apron) panik. Pukul 08.18 Wita, WON 2121 berangkat ke Makassar, operasi normal," ujar Yuyus.
Yuyus mengatakan Nuraiya diketahui sebagai anggota keluarga mantan pejabat di daerah Luwuk. Dia menyebut adanya ambulans yang nyelonong dan pengantar di area apron merupakan ketidaktahuan masyarakat mengenai regulasi bandara.
"Saat ini petugas kami masih monitoring di lapangan itu, apalagi banyak keluarga yang ikut, belasan. (Nuraiya) keluarga mantan pejabat," tuturnya.
"Kejadian dimaksud karena kurangnya pemahaman tentang regulasi kebandarudaraan sehingga masyarakat menganggap semua instansi sama (bisa mengantar ramai-ramai)," ujarnya.
Yuyus menyebut pihaknya segera melakukan sosialisasi kepada pemda dan RS tentang aturan yang berlaku di bandara.
"Segera dilakukan sosialisasi kepada pemda dan RS yang ada di lokasi-lokasi baik dari Kepala UPBU maupun dari otoritas bandara tentang regulasi yang berlaku di area bandara," katanya.